Translate

Rabu, 14 November 2012

VAKSINASI DAN TERAPI BAGI ANAK-ANAK DAN REMAJA DARI VIRUS MEDIA ELEKTRONIK ( HP, TELEVISI DAN INTERNET )


VAKSINASI DAN TERAPI BAGI ANAK-ANAK DAN REMAJA
DARI VIRUS MEDIA ELEKTRONIK ( HP, TELEVISI DAN INTERNET )

Anak-anak dan remaja adalah aset bangsa dan negara yang harus dijaga dan dilindungi, sebab masa depan bangsa dan negara ini ada digenggaman tangan mereka. Akan dibawa kemana dan bagaimana bangsa ini adalah tergantung dari generasi anak-anak dan remaja sekarang ini karena merekalah yang akan meneruskan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara kita tercinta.
Seiring dengan perkembangan zaman, media elektronik semakin tumbuh subur dan berkembang pesat. HP, televisi dan internet adalah contoh media elektronik yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita baik dewasa, remaja bahkan anak-anak sudah umum dengan media tersebut. Banyak fasilitas dan layanan ditawarkan dalam media elektronik misal HP dengan fasilitas bluetoothnya dapat digunakan untuk saling bertukar informasi misal saling bertukar foto, gambar dan video, televisi dengan berbagai acara yang ditawarkan mulai dari sinetron, kartun animasi anak ,berita, dan sebagainya,  internet dengan berbagai layanannya misal game online, facebook, twitter, jurnal online, E-book, dan blog-blog yang menyediakan artikel, jasa dan lain-lain.
Jika dimanfaatkan dengan baik suatu media elektronik dapat memberikan manfaat yang luar biasa. Misal dengan hp dapat mempermudah komunikasi dengan orang lain tanpa harus bertemu dengan orang tersebut, dengan televisi kita memperoleh informasi tentang suatu peristiwa misal kondisi negara kita saat ini, dengan internet kita bisa memperoleh materi untuk bahan tugas kuliah. Namun, jika tidak dapat memanfaatkannya dengan baik dan disalah gunakan media elektronik tersebut justru malah dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk . Yang paling besar terkena dampak buruk dari media elektronik adalah remaja dan anak-anak karena biasanya remaja dan anak-anak itu masih labil dan rasa ingin tahunya besar tapi tidak diiringi dengan pemahaman dan pikiran yang kritis. Terlebih sekarang ini banyak sekali para oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang membuat acara, layanan dan program dalam media elektronik yang tidak pantas untuk dilihat dan didengar untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa menghiraukan dampak yang ditimbulkan. Bahkan para oknum tersebut memanfaatkan rasa keingintahuan para remaja dan anak untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Sedikit pengalaman saya ketika browsing diinternet untuk mencari jurnal untuk tugas kuliah. Ketika saya membuka suatu link jurnal dengan sangat terkejut yang muncul bukan jurnal tapi gambar tidak senonoh padahal didalam link tersebut jelas tertulis jurnal dengan sigap saya segera menutup link tersebut. Sungguh sangat ironi sekali bagaimana kalau yang melihat itu adalah remaja dan anak-anak yang notabene belum bisa membedakan baik dan buruk. Sungguh membuat saya geram dan jengkel.
Seperti halnya virus , media elektronik dapat memberikan keuntungan dan kerugian. Sebagaimana virus polio yang merusak sistem saraf pusat (otak), televisi dengan acara misal saja kartun animasi dan internet dengan game onlinenya yang menampilkan adegan kekerasan seperti saling memukul, tendang-tendangan dapat merusak otak anak dan remaja karena otak anak terekam hal-hal kekerasan yang dilakukan dalam adegan tersebut dan biasanya anak dan remaja akan meniru adegan tersebut ini dapat mengakibatkan anak dan remaja tersebut menjadi memiliki jiwa yang keras ( suka berkelahi ), Sebagaimana virus HIV yang dapat merusak mental , kekebalan tubuh dan masa depan , internet dan HP dengan  gambar dan video pornografinya dapat merusak mental remaja dan anak, remaja dan anak mentalnya akan rusak mereka akan cenderung meniru apa yang ada pada gambar/ video tersebut, kekebalan iman rusak dan masa depan mereka rusak karena meniru adegan pada gambar dan video tersebut misal terjadi hamil diluar nikah sehingga putus sekolah. Jika virus ensefalitis dapat merusak otak sehingga meradang, game online dapat merusak otak anak dan remaja sehingga menjadi malas untuk belajar.
Untuk mencegah terjadinya infeksi virus diperlukan adanya vaksinasi begitu pula untuk mencegah virus media elektronik. Ada 5 vaksin dasar yang wajib diberikan dan dimiliki anak dan remaja agar kebal dari virus media elektronik yaitu Vaksin POLIO ( Perhatian Orangtua, Lingkungan  yang baik dan Optimalisasi bakat anak), dengan pemberian perhatian pada anak dan remaja maka akan membuat nyaman berada dirumah dan tidak kesepian , biasanya anak dan remaja yang kurang perhatian akan melakukan  hal-hal negatif agar diperhatikan, pemberian lingkungan yang baik baik dirumah maupun disekolah akan menjadikan anak berperilaku positif sesuai lingkungannya karena anak cenderung meniru lingkungannya maka jika lingkungan baik maka anak juga ikut menjadi baik, dengan optimalisasi bakat anak dan remaja maka anak akan sibuk dengan mengembangkan bakatnya  sehingga  dapat mengurangi frekuensi anak dalam menonton televisi dan internetan (main game online), biasanya karena anak tidak mempunyai kesibukan larinya dengan mencari kesibukan dengan menonton televisi dan internetan ( main game online ). Vaksin CAMPAK ( Ceramah, Motivasi dan Pembekalan Anak ) , dengan motivasi dan dukungan terhadap minat dan bakat anak dan pembekalan anak dengan ilmu agama maka anak akan terhindar dan terbentengi dari pengaruh buruk lingkungan.  Vaksin DPTDisciplinary division of Time ) , dengan pendidikan disiplin pembagian waktu pada anak sehingga anak memiliki rasa tanggung jawab pada dirinya ia tahu kapan dia belajar, kapan dia bermain kapan dia mengembangkan bakatnya, Vaksin BCG ( Breafing, Comunication and Guidance), arahkan anak dan remaja pada hal-hal yang positif bimbing dan dampingi dia dalam melakukan setiap tindakan , berikan penjelasan mengapa anak tidak boleh melakukan sesuatu dan dampaknya bagi anak, jangan langsung melarang anak bahkan memarahi anak tanpa disertai alasan yang jelas sebab anak dan remaja cenderung memiliki karakter paling anti dilarang  jika dilarang malah dilakukan ini dikarenakan jiwa anak dan remaja yang masih labil, bangun komunikasi yang baik dan terbuka posisikan kita sebagai teman bicara dan jangan terkesan menggurui anak. Vaksin HEPATITIS ( Harmonis, Edukatif, Empatis dan Kritis), jadikan keluarga kita harmonis sehingga anak betah dirumah dan jadikan keluarga sebagai sarana edukasi/ pembelajaran yang baik bagi perkembangan anak, bentuk sikap empatis ( peduli ) dan pola pikir kritis bagi anak dan remaja.
Apa bila anak sudah terlanjur terjerumus pada dampak buruk media elektronik dan maka dapat dilakukan terapi meliputi terapi psikologi, terapi rokhani , terapi mental anak, terapi motivasi dan terapi kasih sayang. Terapi psikologi yaitu dengan memperbaiki pola berpikir anak dan mindset anak ke kondisi awal sebelum terinfeksi dengan memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak secara rutin dan selalu awasi anak. Terapi mental dan rokhani anak, misal dengan memasukkan anak ke pesantren untuk mereabilitasi mental anak yang terlanjur kecanduan dampak media elekronik dan dengan mendekatkan anak pada Tuhan dengan mengajak anak sholat berjamaah, pengajian dan sebagainya. Terapi motivasi, yaitu dengan memberikan motivasi pada anak untuk melakukan hal positif , ajak dia untuk melakukan hal positif, bantu anak untuk mengintropeksi perbuatannya,  jangan memojokkan anak karena dapat membuat anak jadi drop dan depresi. Terapi kasih sayang adalah yang paling ampuh , berikan perhatian dan kasih sayang lebih pada anak dan jangan mengucilkan anak, dengan adanya kasih sayang anak akan merasa dijaga dan dilindungi dan merasa tentram sehingga anak termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik.
Ini adalah PR bagi kita semua untuk memperbaiki media elektronik untuk mengurangi dan menghilangkan pengaruh buruk dari media elektronik. Butuh kerjasama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi dampak tersebut. Keluarga sebagai pendidikan pertama anak berperan dalam mendidik dan membekali anak, masyarakat berperan dalam memberikan lingkungan yang baik untuk anak, pemerintah berperan dalam perlindungan anak dan remaja misal dengan memblokir situs dan link yang yang bersifat pornografi di internet. Apabila peran  keluarga, masyarakat dan pemerintah dapat berjalan sinergi maka dampak tersebut dapat dikurangi dan bahkan mungkin dapat dihilangkan.
Semoga artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menjadikan evaluasi bagi  orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk memperbaiki media elektronik agar tidak berdampak buruk bagi anak dan remaja. Sekian dan terimakasih.